meski mungkin malam esok tidaklah sama dengan malam ini,
karena tidaklah waktu dapat terulang,
tapi cukuplah untuk malam ini,
celah – celah otakku mulai terpadati,
dan bila ia penuh sesak maka tak dapatlah aku menarik nikmat,
Ku sisakan bulir – bulir untuk memadati otakku esok hari..
malam ini, cukup sekian..
SFA 04.10.2009