Aku tidak bisa menjadi orang lain
ini kepribadianku!
tak ingin ku hempas, ataupun ku pertahankan.
Karena kehadirannya terkadang membuat aku galau.
dengan heningnya, diamnya, tersembunyi di balik guratan – guratan pena yang terkadang aku pun tidak menyukainya.
Tapi, terkadang…juga terkadang
Aku menyukainya.
Kebebasan, kemerdekaan yang mungkin ada di waktu – waktu yang tak tentu.
semuanya tak pasti.
tapi aku menyayanginya.
kehadirannya bisa membuatku tersenyum,
bisa membuatku percaya bahwa aku mampu.
Bisa pula hadirnya membuatku merasa bangga karena aku bisa melaluinya.
Tapi, aku bisa pula, Muak!
dengan kebodohan 1, 2, dan seterusnya.
Yang kulakukan – yang karenanya ku lakukan
dengan prinsipnya yang ternyata lemah.
dengan semua prinsipnya yang ternyata lemah, tanpa daya.
dengan dosa dan salah yang terjadi di bawah pengaruhnya,
bayang – bayang nya mengikuti hingga kutakluk di hadapan reruntuhan imanku
Tapi, semua milikku.
bila sudah runtuh dengan apa ku pertahankan hidup yang sarat menipuku –
dengan mempertontonkan auratnya yang menggodaku.
Terjeratku kuat tidak bisa lepas,
Semakin kuat berontak, semakin erat ; kehabisan nafas.
Sekali lagi aku takluk terhadapnya.
Aku ingin pulang – hanya itu yang kuinginkan.
SFA – Ghanta – 12- 04 -06